Wednesday, June 21, 2017
3831) Hartanah: Seorang bapa bersama 150 orang lagi dakwa rugi RM9 juta - Malaysia Gazette - 21/6/2017
KUALA LUMPUR – Hasrat seorang bapa untuk membelikan anaknya sebidang tanah lot di sekitar Gombak dan Hulu Langat, lebur apabila dia bersama 150 yang lain menjadi mangsa penipuan sebuah syarikat hartanah sehingga mengakibatkan kerugian dianggar RM9 juta. Bekas pekerja Bank Negara, Othman Sabri, 72, mendakwa dia mengalami kerugian hampir RM72,000 apabila syarikat yang bertanggungjawab menguruskan pembelian tanah itu menghilangkan diri. “Saya mengeluarkan simpanan Kumpulan Wang Simpanan Pekerja bagi membeli tanah lot itu kerana harganya murah selain cara syarikat itu menerangkan bagaimana projek berkenaan dilaksanakan menyebabkan saya tidak meragui mereka. “Tetapi setelah setahun menunggu dan apabila sudah berkali-kali dihubungi panggilan tidak berjawab, saya nekad ke pejabat syarikat itu tetapi mendapati pejabat telah ditutup,” katanya pada sidang akhbar bersama Persatuan Pengguna Islam Malaysia (PPIM) di sini, hari ini. Pengarah Unit Tindakan Khas PPIM Yusuf Azmi berkata hasil siasatan mendapati penipuan syarikat hartanah itu dilakukan dua ahli perniagaan bergelar ‘Datuk’, dengan seorang daripada mereka merupakan suami seorang selebriti tanah air. Yusuf berkata ahli perniagaan itu bergiat aktif mencari mangsa sejak 2011 sehingga kini dengan modus operandi penipuan yang licik iaitu menjual tanah milik orang lain yang belum bertukar hak milik kepada pembeli pada harga lebih murah daripada pasaran. Menurut Yusuf, syarikat berkenaan sebelum ini pernah ditutup namun pelaku membuka sebuah syarikat baharu bagi meneruskan kegiatan haram mereka. “Kami berharap pihak berwajib seperti Pejabat Tanah dan Galian Wilayah Persekutuan dan Selangor, Majlis Mesyuarat Kerajaan Negeri dan Perbadanan Kemajuan Negeri Selangor dapat mengambil tindakan segera bagi mengelakkan perkara ini daripada terus berlaku,” katanya. — BERNAMA http://malaysiagazette.com/v2/blog/2017/06/20/hartanah-seorang-bapa-bersama-150-orang-lagi-dakwa-rugi-rm9-juta/
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
PERJUANGAN KAMI
ARKIB ARTIKEL
-
▼
2017
(968)
-
▼
June
(71)
- 3841) TERUS 'CEKIK' PENGGUNA - SINAR HARIAN - 30/6...
- 3840) "DERA" 7 JAM - HARIAN METRO - 23/6/2017
- 3839) MAHU CAMPUR TANGAN KERAJAAN - UTUSAN MALAYSI...
- 3838) DESAK HUKUMAN LEBIH BERAT - BERITA HARIAN - ...
- 3837) RUANG BICARA @ BERNAMA TV - BIJAK BELANJA - ...
- 3836) KAJI SEMULA SYOR CUKAI PELANCONGAN - UTUSAN ...
- 3835) 150 pembeli tanah tertipu RM9 juta - Metro O...
- 3834) Petrol station operators told to shut down, ...
- 3833) Petrol station operators told to shut down a...
- 3832) Petrol station operators claim served termin...
- 3831) Hartanah: Seorang bapa bersama 150 orang lag...
- 3830) 150 lose RM9 million in land fraud - FMT New...
- 3829) 15 pengusaha stesen minyak dakwa diberi noti...
- 3828) 150 People Lose RM9 Million In Land Fraud - ...
- 3827) 15 Petrol Station Operators Claim Terminatio...
- 3826) Petrol station dealers cry foul over termina...
- 3825) PENGUSAHA MAHU SAMAN CALTEX ARAH TUTUP STESE...
- 3824) MAN, 70, CHEATED OVER LAND SCAM - NEW STRAIT...
- 3823) DUKA TANAH "GHAIB" - HARIAN METRO - 21/6/2017
- 3822) SYARIKAT HARTANAH PENIPU, RM9 JUTA LESAP - P...
- 3821) SIDANG MEDIA : OILCO HAPRAK, NOTIS PEMBERHEN...
- 3820) Majlis Fatwa Kebangsaan perlu jelas isu kad...
- 3819) PROGRAM MALAYSIA QURAN HOUR – MASJID TUANKU ...
- 3818) PBT PERLU PANTAU 'BAZAR MERCUN' - BERITA HAR...
- 3817) SPM 2017 - SEMBANG SABTU : BAJET RAYA? - TV1...
- 3816) KERUGIAN LEBIH RM9 JUTA AKIBAT LOT TANAH - U...
- 3815) BENZOYL PEROXIDE IN WHEAT FLOUR SAFE FOR CON...
- 3814) DUA DATUK 'AUTA' - HARIAN METRO ONLINE - 15/...
- 3813) Semai kasih Ramadan - Harian Metro Online - ...
- 3812) TUTUP LORONG TAMBAH NILAI SUSAHKAN PENGGUNA ...
- 3810) CADANG LAKSANA CUKAI PELANCONGAN DALAM DUA F...
- 3811) Ketatkan syarat kemasukan warga Afrika - Har...
- 3809) PROGRAM SEMAI KASIH BERKONGSI BAHAGIA - AMIM...
- 3808) Artis Main Peranan Dalam Aktiviti Kebajikan ...
- 3807) AKPK SELESAIKAN 13,794 KES KEWANGAN - BERITA...
- 3806) Ibu tuntut laporan bedah siasat kedua Thaqif...
- 3805) Keluarga Thaqif desak KKM dedah hasil lapora...
- 3804) Ada duta buat gangguan seksual, dakwa PPIM -...
- 3803) Tiada Laporan Dakwaan Gangguan Seksual Diplo...
- 3802) Tak terima laporan rasmi - Metro Online - 10...
- 3801) Tiada aduan gangguan seksual diplomat asing ...
- 3800) 2 WANITA TEMPATAN DAKWA JADI MANGSA GANGGUAN...
- 3799) WISMA PUTRA TERIMA ADUAN KES GANGGUAN SEKSUA...
- 3798) 'NO REPORTS OF SEXUAL HARASSMENT' - NEW STRA...
- 3797) SYARIKAT PAJAKAN KENDERAAN DIDAKWA LANGGAR K...
- 3796) BERSEDERHANA DALAM BERBUKA PUASA - UTUSAN MA...
- 3795) LAPORAN PERUBATAN MASIH BELUM KELUAR - UTUSA...
- 3794) SEGERAKAN LAPORAN PERUBATAN - UTUSAN MALAYSI...
- 3793) Local embassy staff face sexual harassment, ...
- 3792) GESAAN MEMPERCEPATKAN PROSES PEROLEHAN LAPOR...
- 3791) 'HE PRESSURED ME TO BE HIS MISTRESS' - NEW S...
- 3790) PPIM RAYU KEMENTERIAN LUAR CAMPUR TANGAN - U...
- 3789) HENTIKAN BERMAIN MERCUN ELAK BAHAYA - 9/6/2017
- 3788) GANGGUAN SEKSUAL LUAR BIASA DI KEDUTAAN - PP...
- 3787) HENTIKAN KEMASUKAN "AWANG HITAM" - PPIM - 8/...
- 3786) 90 ORANG TERIMA SUMBANGAN HARI RAYA - UTUSAN...
- 3785) AH LONG MEMBANTU ATAU MENYUSAHKAN? - PPIM -...
- 3784) PROGRAM SEMAI KASIH, BERKONGSI BAHAGIA - AMIM
- 3783) LEBIH RAMAI BOLEH NIKMATI HARUMANIS - KOSMO ...
- 3782) JENAMA BERUNSUR ISLAM : BILA LAGI NAK KAWAL?...
- 3781) TOUCH 'N GO GOOD OR HARM CONSUMERS? - THE ED...
- 3780) BAAZAR WANGSA MAJU SEKSYEN 1, MAMAGOJES & PA...
- 3779) BAZAAR TAMAN METROPOLITAN, ABANG KARIM - AMI...
- 3778) MAXIM CITYLIGHT SENTUL, THE TASTE OF SABAH -...
- 3777) Jakim tiada kaedah bezakan produk pemilik Is...
- 3776) Kunjungan hormat Ketua Aktivis Persatuan Pen...
- 3775) Ruang Bicara : Muflis - Bernama TV - 1/6/2017
- 3774) HENTI SAJI ARAK ( SUDAH TIBA MASANYA : PPIM ...
- 3773) Produk nama Melayu, Islam tapi pengeluar buk...
- 3772) Bersama bela hak asasi manusia - Metro Onlin...
- 3771) PPIM, MHO TAWAR KHIDMAT GUAMAN - UTUSAN MALA...
-
▼
June
(71)
No comments:
Post a Comment