Thursday, July 2, 2015
2731) SINAR HARIAN - 1/7/2015 - HARGA MAKANAN DI BAZAAR RAMADAN MAHAL
KUALA LUMPUR - Bazar Ramadan bukan saja menjadi tumpuan orang ramai untuk membeli pelbagai juadah berbuka puasa, malah peluang bagi golongan peniaga mendapat limpahan rezeki.
Namun, terdapat sesetengah peniaga yang menjadikan Bazar Ramadan sebagai lubuk emas dengan mengambil kesempatan menjual juadah dengan harga terlampau tinggi dan tidak masuk akal, semata-mata bagi mengaut keuntungan melampau.
Bukan itu sahaja, sikap penjaja menjual makanan yang saiz dan kualitinya tidak sepadan dengan harga, malah ada yang telah rosak, juga hangat diperkatakan.
Peniaga memberi alasan kenaikan harga barangan disebabkan pelaksanaan Cukai Barang dan Perkhidmatan (GST) serta kenaikan harga petrol dan diesel.
Namun munasabahkah apabila sesuatu juadah itu dinaikkan dengan harga yang amat ketara? Misalnya harga kuih dinaikkan sehingga RM1 sebiji?
Harga mahal, saiz kecil
Tinjauan di bazar-bazar Ramadan di Wangsa Melawati, Wangsa Maju, Keramat AU2, Bandar Seri Permaisuri dan Taman Len Seng mendapati keluhan harga makanan naik berasas apabila penulis sendiri melaluinya ketika membeli juadah.
Begitu juga maklum balas di laman sosial mendapati rata-rata pengguna mengeluh akan sikap peniaga yang mengambil kesempatan ke atas pengguna dengan meraih keuntungan berlebihan.
Pengguna laman sosial Twitter, @amirul_idhamAB berkata terdapat peniaga bazar Ramadan di Batu Pahat, Johor menjual sekeping murtabak bersaiz kecil dengan harga RM4.
"Tahun ini ada sedikit kenaikan harga makanan tetapi tidak semua... murtabak kalau dijual dengan harga RM4 di Batu Pahat memang sudah sangat mahal," katanya.
Pengguna lain, @thezulfo berkata terdapat peniaga di bazar Ramadan di Wangsa Melawati menaikkan harga dengan sangat ketara, seperti popiah basah RM1 sebiji, 'roti john' RM5, murtabak RM4 dan 'taufu fah' RM2.
"Di bazar lain juga berlaku peningkatan harga. 'Nasi ambeng' di Tasik Bandar Permaisuri Cheras juga naik 50 sen, cempedak goreng kalau dahulu empat ketul RM2, sekarang dapat tiga ketul sahaja.
"Harga naik itu biasa sebab inflasi tahunan. Kalau naik 20 sen boleh lagi, tetapi melampau sekiranya setiap makanan itu terus naik 50 sen atau RM1 setiap satu, dengan alasan GST atau nombor genap senang hendak kira," katanya.
Puteri Nurul Nabila, yang menggunakan 'tweet handle' @pnnhellokitty pula berkata: "Harga mahal kalau sedap tidak apa. Ini jual makanan mahal-mahal tetapi tidak sedap langsung."
@TheDidiey pula berkata jawapan yang diterima daripada peniaga ketika ditanya tentang kenaikan harga makanan: "Nak buat macam mana, kami peniaga pun kena bayar GST."
@NamaSayaLoqman pula memilih untuk memasak juadah berbuka puasa kerana ia lebih jimat berbanding membeli makanan di bazar Ramadan yang harganya mahal
Peniaga boleh dikenakan tindakan
Dalam pada itu, Timbalan Pengarah Penguatkuasa Kementerian Perdagangan Dalam Negeri, Koperasi dan Kepenggunaan Datuk Iskandar Halim Sulaiman berkata peniaga yang sengaja menaikkan harga secara tidak munasabah semata-mata mahu mengaut keuntungan berlebihan, boleh dikenakan tindakan tegas.
Meskipun sesuatu juadah itu bukannya barangan kawalan dan tiada harga maksimum ditetapkan, beliau menegaskan tindakan boleh diambil di bawah Akta Kawalan Harga dan Anti Pencatutan 2011, jika didapati terdapat unsur-unsur mengaut keuntungan melampau.
"Sekiranya hasil siasatan mendapati kenaikan itu tidak dapat dielakkan kerana menanggung kos kenaikan barangan mentah atau pengangkutan, dan keuntungan yang dibuat juga wajar malah sama seperti sebelum ini, itu kita kena pertimbangkan juga.
"Tetapi sekiranya kenaikan itu melampau dan mengaut margin keuntungan yang melebihi kebiasaan, peniaga itu dianggap mencatut dan boleh diambil tindakan," katanya ketika dihubungi Bernama.
Tindakan undang-undang juga boleh dikenakan kepada peniaga yang sengaja tidak mempamerkan tanda harga yang jelas pada barangan, katanya.
Pemeriksaan mengejut
Menurutnya, pemantauan dan pemeriksaan mengejut djalankan setiap hari di bazar-bazar seluruh negara sejak 23 Jun lalu bagi memastikan setiap peniaga mematuhi undang-undang.
Sehubungan itu, dalam tempoh enam hari, sebanyak 32,000 premis makanan di bazar-bazar Ramadan diperiksa, di mana sebanyak 512 amaran dikeluarkan atas pelbagai kesalahan.
"Sebanyak empat gerai didapati melakukan kesalahan dengan sengaja tidak meletakkan tanda harga dan dikenakan kompaun serta-merta," katanya.
Sehingga kini, kata beliau terdapat sembilan aduan diterima daripada orang ramai berkaitan makanan dijual dengan harga yang mahal.
"Kalau pengguna mendapati sesuatu premis itu menjual dengan harga yang tidak masuk akal, mereka hendaklah membuat aduan serta maklumkan harga dahulu dan sekarang supaya kita dapat adakan siasatan dan pemeriksaan mengejut," katanya.
Gunakan hak pengguna
Sementara itu, Ketua Aktivis Persatuan Pengguna Islam Malaysia (PPIM) Datuk Nadzim Johan berkata pihaknya menerima banyak aduan orang ramai berkenaan kenaikan melampau harga makanan dan minuman, antaranya sebungkus air tebu yang dahulunya RM2.50, sekarang dijual RM5.
Justeru, katanya pengguna perlu berani menggunakan hak mereka dengan mempersoalkan harga yang dirasakan tidak relevan dan jika peniaga tetap dengan harga itu, pengguna perlu memboikot atau melaporkannya kepada pihak berkuasa.
"Gerai kecil tidak boleh kenakan GST kepada pelanggan tetapi apabila peniaga membeli bahan mentah atau bungkusan misalnya, mereka dikenakan GST, dan sebab itu mereka terpaksa naikkan harga barangan pula.
"Namun, kalau kadar kenaikan itu munasabah kita terpaksa terima, tetapi ada yang naikkan harga gila-gila, cekik darah. Jadi harus diingatkan, tiada pembelian, tiada penjualan," katanya.
Nadzim menasihatkan pengguna agar membeli juadah berbuka puasa secara sederhana, bukannya sembrono mengikut nafsu bagi mengelakkan pembaziran makanan dan juga wang ringgit.
"Kadang-kadang kita beli secara berlebihan... apa sahaja yang nampak, kita beli tetapi akhirnya tidak habis dan membazir. Maka kalau dahulu kita beli berjenis-jenis air atau makanan, sekarang hadkan," katanya. - Bernama
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
PERJUANGAN KAMI
ARKIB ARTIKEL
-
▼
2015
(860)
-
▼
July
(85)
- 2794) HARIAN METRO - 31/7/2015 - SELAMI PERASAAN 1...
- 2793) UTUSAN MALAYSIA - 31/7/2015 - ARAHAN TPM BUK...
- SINDIKET PERJUDIAN ONLINE AKAN DIHAPUSKAN SEPENUHN...
- 2792) MYNEWSHUB - 28/7/2015 - HOSPITAL SWASTA DISA...
- 2791) THE MALAY MAIL - 29/7/2015 - MUSLIM CONSUMER...
- 2790) SINAR HARIAN - 28/7/2015 - HOSPITAL SWASTA D...
- JUDI ONLINE: PENJAWAT AWAM DIJADIKAN SASARAN SINDI...
- 2789) UTUSAN MALAYSIA - 29/7/2015 - HOSPITAL SWAST...
- 2788) BERITA HARIAN - 29/7/2015 - BIL RAWATAN TAK ...
- 2787) HARIAN METRO - 29/7/2015 - SEKALI LAWAT KENA...
- 2786) CHINA PRESS - 29/7/2015
- 2785) UTUSAN MALAYSIA - 29/7/2015 - PENJAWAT AWAM ...
- 2784) MINGGUAN MALAYSIA - 26/7/2015 - APA PBT BUAT?
- 2783) MINGGUAN MALAYSIA - 26/7/2015 - PERLU SERIUS...
- #PPIM: HOSPITAL SWASTA DIGESA BERHENTI 'MENIPU' PE...
- 2782) BERNAMA - 27/7/2015 - CALL FOR STRINGENT CON...
- #PPIM: KETATKAN SYARAT JUAL BELI ASID ELAK PERBUAT...
- 2781) HARIAN METRO - 27/7/2015- GST MODAL CETI HAR...
- 2780) THE STAR - 27/7/2015 - 'HIGH PRICE FOR DRUGS...
- JUDI ONLINE: PBT JANGAN TERLALU 'MURAH HATI' DENGA...
- GORES DAN MENANG: PIHAK BERKUASA DIDAKWA MELINDUNG...
- 2779) SINAR HARIAN - 25/7/2015- NGO SOKONG GUBAL A...
- 2778) HARIAN METRO - 25/7/2015 - 'HABUAN' NASIHAT
- 2777) SINAR HARIAN - 25/7/2015 - DIBELASAH HANYA K...
- 2776) UTUSAN MALAYSIA - 25/7/2015 - DIBELASAH KERA...
- 2775) KOSMO - 25/7/2015 - ISI RUMAH PALING KUAT ME...
- "KAJI BAHAN PERISA ROKOK ELEKTRONIK (VAPE)" - #PPIM
- 2774) HARIAN METRO -- 24/7/2015 - JABATAN AGAMA PE...
- 2773) UTUSAN MALAYSIA - 24/7/2015 - KAJI BAHAN PER...
- JUDI ONLINE: SIAPA PATUT DIPERSALAHKAN?
- 2772) HARIAN METRO - 23/7/2015 - TAUKE JUDI 'KEPAL...
- 2771) UTUSAN MALAYSIA - 23/7/2015 - WUJUDKAN LAMAN...
- 2770) SINAR HARIAN - 1/7/2015 - ROHINGYA: PRESMA S...
- 2769) HARIAN METRO - 22/5/2015 - SEKSA SANGAT TUNT...
- 2768) MALAYSIAN DIGEST - 21/7/2015 - JANGAN BIARKA...
- 2767) UTUSAN MALAYSIA - 22/7/2015 - NGO, PBT PATUT...
- #PPIM PRIHATIN: SUMBANGAN AIDILFITRI KEPADA MANGSA...
- 2766) BERITA HARIAN - 20/7/2015 - BIJAK MERANCANG ...
- 2765) UTUSAN MALAYSIA - 20/7/2015 - PANTAU PENJUAL...
- PTPTN: #PPIM SOKONG PENUH KAEDAH POTONGAN GAJI
- JAWAPAN BALAS TERHADAP ARTIKEL PUTAR BELIT THE MAL...
- #PPIM NAFI KELUAR KENYATAAN BERUNSUR RASIS
- #PPIM PRIHATIN: MISI BANTUAN BANJIR KE KELANTAN SE...
- 2764) KOSMO - 15/7/2015 - WUJUDKAN MAHKAMAH JENAYA...
- 2763) SINAR HARIAN - 14/7/2015 - BANTERAS JUALAN G...
- 2762) THE MALAY MAIL - 14/7/2015 - SWINDLING IS PA...
- #PPIM PRIHATIN: HULUR SUMBANGAN KEPADA YAZIT SEARCH
- 2761) KOSMO - 14/7/2015 - GUNA MEDIA SOSIAL DENGAN...
- 2760) HARIAN METRO - 14/7/2015 - 'BUKAN DI SITU SAJA'
- 2759) HARIAN METRO - 14/7/2015 - PPIM, AMC HULUR S...
- 2758) BERITA HARIAN - 14/7/2015 - SWASTA PATUT IKU...
- 2757) HARIAN METRO - 13/7/2015 - PUJA PATUNG PUKAU...
- 2756) THE MALAYSIAN INSIDER - 11/7/2015 - RESTAURA...
- 2755) BERNAMA - 12/7/2015 - PREVENT FURTHER LEAKAG...
- 2754) HARIAN METRO - 12/7/2015 - PINJAM RM20,000 S...
- 2753) HARIAN METRO - 12/7/2015 - CARI SKIM PELABUR...
- OPS BAH SIRI 14: PUSAT HIBURAN DIGEMPUR, 'MESIN KU...
- 2752) HARIAN METRO - 10/7/2015 - SASAR PANTAI TIMUR
- 2751) 10/7/2015 - HARIAN METRO - 10/7/2015 - BERSE...
- 2750) THE STAR - 10/7/2015 - FESTIVE FOOD FOR THOUGHT
- 2749) THE MALAYSIAN RESERVE - 9/7/2015 - LIVING C...
- OPS GORES DAN MENANG: 'TOKONG' YANG DIGUNA UNTUK M...
- 2748) HARIAN METRO - 8/7/2015 - MAHU JUAL ANAK
- 2747) HARIAN METRO - 8/7/2015 - HAMPIR JUAL ANAK A...
- 2746) HARIAN METRO - 8/7/2015 - SETUJU BAYAR BALIK
- 2745) SINAR HARIAN - 8/7/2015 - RAKYAT NAK JIMAT M...
- 2744) ASTRO AWANI - 8/7/2015 - TAMBAT RINGGIT KEMB...
- 2743) ASTRO AWANI - 8/7/2015 - TAMBAT RINGGIT KEMB...
- Rakaman 999 TV3: Operasi Gores Dan Menang Oleh PPIM
- 2742) UTUSAN MALAYSIA - 8/8/2015 - ORANG RAMAI HAR...
- 2741) MY NEWS HUB - 7/7/2015 - BALIK KAMPUNG MENJA...
- GORES DAN MENANG: PIHAK BERKUASA DIGESA GUBAL AKTA...
- 2740) MINGGUAN MALAYSIA - 5/7/2015 - HARGA DAUN SU...
- 2739) HARIAN METRO - 30/6/2015 - DANA RM1 JUTA PRI...
- 2738) UTUSAN MALAYSIA - 30/6/2015 - HARGA AYAM NAIK
- 2737) BERITA HARIAN - 5/7/2015 - BERHUTANG MAHU SA...
- GORES DAN MENANG: SINDIKET GUNA ILMU PUKAU BERJAYA...
- 2736) THE RAKYAT POST - 6/7/2015 - EXPRESS BUS OPE...
- 2735) THE RAKYAT POST - 5/7/2015 - SPECIAL 10% HIK...
- 2734) MARI MENYUMBANG UNTUK PEMBANGUNAN MADRASATUL...
- 2733) METRO - 2/7/2015 - BAZIR WANG IKUT SELERA
- 2732) THE STAR - 1/7/2015 - FOOD GETTING PRICIER A...
- 2731) SINAR HARIAN - 1/7/2015 - HARGA MAKANAN DI B...
- 2730) THE SUN DAILY - 30/06/2015 - CITIZEN NADES -...
- 2729) SINAR HARIAN - 1/7/2015 - DENDA MEREKA YANG ...
-
▼
July
(85)
No comments:
Post a Comment