KUALA LUMPUR (Bernama) -- Kerajaan disaran menaikkan kadar cukai jalan bagi kenderaan mewah berbanding menjual harga petrol RON95 kepada golongan berpendapatan tinggi mengikut harga pasaran, dalam usahanya menampung keperluan subsidi rakyat, demikian menurut seorang ahli akademik.
Pensyarah Fakulti Ekonomi dan Perniagaan, Universiti Malaysia Sarawak (UNIMAS) Prof Dr Shazali Abu Mansor berkata pengguna seharusnya diberi kebebasan untuk memilih sama ada ingin menggunakan petrol RON95 atau RON97.
"Mungkin ada pengguna berpendapatan rendah ingin menggunakan RON97 kita tidak boleh halang dan mungkin juga pengguna berpendapatan tinggi mahu menggunakan RON95 kerana mengikut kesesuaian kenderaan berkenaan," katanya mengulas ura-ura kerajaan itu.
Khamis lepas, Timbalan Menteri Kewangan Datuk Ahmad Maslan dilapor sebagai berkata harga jualan petrol RON95 bagi golongan berpendapatan tinggi adalah berdasarkan harga pasaran mulai Jun tahun hadapan.
Harga RON95 yang disubsidi ketika ini ialah RM2.30 seliter dan harga RON97 adalah RM2.80.
PERTIMBANG LANGKAH
Shazali menggesa kerajaan mempertimbangkan semula keputusan yang menetapkan golongan berpendapatan tinggi membayar harga pasaran untuk RON95, merujuk kepada ketiadaan mekanisme yang betul untuk membuat pengiraan pendapatan sebenar pemilik kereta.
"Kos sara hidup telah meningkat dan mereka (dalam semua kumpulan pendapatan) telah mengikat perut mereka...rakyat mengambil pelbagai pendekatan untuk mengurangkan perbelanjaan mereka. Adalah tidak adil untuk membebankan mereka," katanya kepada Bernama.
Justeru untuk bertindak adil dan saksama, beliau mencadangkan supaya kerajaan menaikkan cukai jalan bagi kenderaan mewah untuk mengimbangi subsidi yang diperuntukkan kepada petrol RON95.
"Apa yang saya katakan ialah meningkatkan cukai jalan (untuk kereta mewah) tetapi membiarkan mereka (pemilik) terus menggunakan subsidi petrol RON95," katanya.
PENDAPATAN ISI RUMAH
Naib Presiden Gabungan Persatuan Pengguna-Pengguna Malaysia (Fomca) Siti Rahayu Zakaria berkata mengkaji semula penyelarasan mekanisme pemberian subsidi harus dibuat berdasarkan semua peringkat termasuk pendapatan isi rumah.
"Kita tidak mempunyai sebarang mekanisme yang boleh mengukur dan mensyaratkan supaya pengguna menggunakan RON95 bergantung kepada pendapatan mereka.
"Saya rasa ini bergantung kepada tanggungjawab sosial mereka (golongan berpendapatan tinggi) sekiranya mereka ingin membantu golongan pendapatan sederhana mungkin mereka boleh membeli petrol yang tiada subsidi kerajaan," katanya.
Mengulas lanjut, beliau berkata golongan berpendapatan tinggi dan sederhana mempunyai persamaan daripada corak perbelanjaan memandangkan mereka menghadapi tekanan dengan kos sara hidup yang tinggi.
"Kita boleh mengukur daripada segi pendapatan tetapi kita tidak boleh mengukur daripada segi tanggungan contohnya jika individu itu mempunyai pendapatan sekitar RM5,000 dan mempunyai lima orang anak maka corak perbelanjaan mereka berbeza.
"Bagi mereka berpendapatan RM10,000 ke atas dan memakai kereta mewah mungkin anak mereka hanya seorang dua jadi corak perbelanjaan mereka dan gaya hidup mereka berbeza," katanya.
Yang sedemikian, Siti Rahayu berkata jika kerajaan ingin memperkenalkan sistem kad bagi penggunaan membeli petrol bersubdidi, sistem itu hendaklah bukan sahaja mengambil kira pendapatan isi rumah tetapi juga jumlah keseluruhan perbelanjaan.
UBAH MENTALITI
Sementara itu, Ketua Aktivis Persatuan Pengguna Islam Malaysia (PPIM) Datuk Nadzim Johan berkata beliau menyokong langkah kerajaan untuk hanya membenarkan golongan berpendapatan rendah membeli bahan bakar bersubsidi.
"Adalah adil bagi golongan berpendapatan tinggi membayar RON95 mengikut harga pasaran. Subsidi kerajaan seharusnya disasarkan kepada kumpulan yang benar-benar memerlukan," katanya.
Menyarankan para pengguna mengambil langkah penjimatan berkesan dengan merancang perbelanjaan serta mengawal aliran keluar masuk kewangan, beliau berkata mereka juga seharusnya memikirkan usaha untuk menambah sumber pendapatan keluarga dan merancang perjalanan dalam situasi bahan bakar yang meningkat.
-- BERNAMA
Sumber : http://www.bernama.com/bernama/v7/bm/newsindex.php?id=1079982
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
PERJUANGAN KAMI
ARKIB ARTIKEL
-
▼
2014
(593)
-
▼
October
(96)
- 2201) ASTRO AWANI 31/10/2014 - DBKL minta kerjasam...
- 2200) TV14 31/10/2014 - DBKL “Ambush” Aktiviti Tid...
- 2199) MYNEWSHUB 31/10/2014 - Ops BAH
- 2198) HARIAN METRO 31/10/2014 - Peluntur Tepung Se...
- 2197) TVPPIM 31/10/2014 - Operasi BAH Siri 5
- 2196) BERITA HARIAN 30/10/2014 - Cadang Haram 'Ben...
- 2195) HARIAN METRO 29/10/2014 - 'Agensi Penguat Ku...
- 2194) BERITA HARIAN 29/10/2014 - Benzoyl Peroxide ...
- 2193) UTUSAN 29/10/2014 - Subsidi Petrol Perlu Adi...
- 2192) BERITA HARIAN 28/10/2014 - Perjelas Kesan Bu...
- 2191) BERITA HARIAN 28/10/2014 - Kementerian Bakal...
- 2190) BERITA HARIAN 28/10/2014 - Isu Keadilan Hak ...
- 2189) NEWS STRAITS TIMES 27/10/2014 - Different Su...
- 2188) KOSMO 27/10/2014 - Ambil Tindakan Ke Atas Sy...
- 2187) BERNAMA 27/10/2014 - Kerajaan Disaran Naikka...
- 2186) BERITA HARIAN 27/10/2014 - Tepung Gandum Ada...
- 2185) UTUSAN 27/10/2014 - Masyarakat Perlu Jadi ‘M...
- 2184) BERITA HARIAN 26/10/2014 - Nasib Penghuni Ta...
- 2183) UTUSAN 26/10/2014 - Pasukan Khas Tangani Mes...
- 2182) ARKIB BERITA PPIM - 14/10/2014 THE STAR - Un...
- 2181) ARKIB BERITA PPIM - 10/10/2014 MOLE.my - Naj...
- 2180) ARKIB BERITA PPIM - 8/10/2014 THE EDGE MALAY...
- 2179) ARKIB BERITA PPIM - 7/10/2014 THE MALAYSIAN ...
- 2178) ARKIB BERITA PPIM - 5/10/2014 SINAR HARIAN -...
- 2177) ARKIB BERITA PPIM - 5/10/2014 THE MALAYSIAN ...
- 2176) ARKIB BERITA PPIM - 30/9/2014 THE BORNEO POS...
- 2175) UTUSAN MALAYSIA 24/10/2014 - BR1M Petunjuk M...
- 2174) HARIAN METRO 24/10/2014 - Segera Laksana Sis...
- 2173) ARKIB BERITA PPIM 28/8/2014 Rakyat News - Un...
- 2172) ARKIB BERITA PPIM 7/8/2014 Berita Nasional R...
- 2171) ARKIB BERITA PPIM 20/6/2014 Sinar TV - Waca...
- 2170) ARKIB BERITA PPIM 27/5/2014 Berita Nasional ...
- 2169) ARKIB BERITA PPIM 12 & 20/4/2014 - RTM TV1 :...
- 2168) ARKIB BERITA PPIM - 29/9/2014 ASTRO AWANI - ...
- 2167) ARKIB BERITA PPIM - 21/10/2014 BERNAMA - Ex-...
- 2166) ARKIB BERITA PPIM - 12/10/2014 SINAR HARIAN ...
- 2165) UTUSAN 21/20/2014 - Perang Habis - Habisan
- 2164) ISMAWEB 21/10/2014 - NGO-NGO Islam Menunggu ...
- 2163) TranungKite 21/10/2014 - Gerakan Gantung Ahl...
- 2162) SINAR 20/10/2014 - GST Sudah Bermula?
- 2161) RAKYAT MARHAEN 20/10/2014 - Semua Pendatang:...
- 2160) MALAYSIAKINI, YAHOO NEWS 20/10/2014 - Malay ...
- 2159) THE MALAYSIAN INSIDER 20/10/2014 - NGOs want...
- 2158) FREE MALAYSIA TODAY 20/10/2014 - Gerakan Man...
- 2157) ARKIB BERITA PP1M - 11/10/2014 THE MALAYSIAN...
- 2156) ARKIB BERITA PPIM - 11/10/2014 THE MALAYSIAN...
- 2155) ARKIB BERITA PPIM - 11/10/2014 MOLE.my - BR1...
- 2154) ARKIB BERITA PPIM - 11/10/2014 RAKYAT MARHAE...
- 2153) ARKIB BERITA PPIM - 12/10/2014 RAKYAT MARHAE...
- 2152) ARKIB BERITA PPIM - 9/10/2014 THE EDGE MALAY...
- 2151) ARKIB BERITA PPIM - 9/10/2014 MY SINCHEW - N...
- 2150) ARKIB BERITA PPIM - 13/10/2014 UTUSAN MALAYS...
- 2149) ARKIB BERITA PPIM - 13/10/2014 BERITA HARIAN...
- 2148) ARKIB BERITA PPIM - 12/10/2014 MINGGUAN MALA...
- 2147) ARKIB BERITA PPIM - 12/10/2014 MINGGUAN MALA...
- 2146) ARKIB BERITA PPIM - 11/10/2014 UTUSAN MALAYS...
- 2145) ARKIB BERITA PPIM - 20/10/2014 KiniTV - Mela...
- 2144) ARKIB BERITA PPIM - 9/10/2014 BERITA HARIAN ...
- 2143) ARKIB BERITA PPIM - 7/10/2014 UTUSAN MALAYSI...
- 2142) ARKIB BERITA PPIM - 4/10/2014 MALAY MAIL - N...
- 2141) ARKIB BERITA PPIM - 16/9/2014 THE MALAYSIAN ...
- 2140) ARKIB BERITA PPIM 13/10/2014 - TVPPIM Forum ...
- 2139) ARKIB BERITA PPIM - 26/9/2014 HARIAN METRO,...
- 2138) ARKIB BERITA PPIM - 26/9/2014 THE STAR - No ...
- 2137) ARKIB BERITA PPIM - 26/9/2014 NEW STRAITS TI...
- 2136) ARKIB BERITA PPIM - 26/9/2014 HARIAN METRO -...
- 2135) ARKIB BERITA PPIM - 26/9/2014 BERITA HARIAN ...
- 2134) ARKIB BERITA PPIM - 26/9/2014 UTUSAN - Pemil...
- 2133) ARKIB BERITA PPIM - 22/9/2014 SINAR HARIAN O...
- 2132) ARKIB BERITA PPIM - 22/9/2014 UTUSAN - Statu...
- 2131) ARKIB BERITA PPIM - 21/9/2014 BERITA HARIAN ...
- 2130) ARKIB BERITA PPIM - 18/9/2014 SINAR HARIAN O...
- 2129) ARKIB BERITA PPIM - 18/9/2014 KOSMO - Perang...
- 2128) ARKIB BERITA PPIM -18/9/2014 HARIAN METRO ON...
- 2127) ARKIB BERITA PPIM - 18/9/2014 BERITA HARIAN ...
- 2126) ARKIB BERITA PPIM - 17/9/2014 BERITA HARIAN ...
- 2125) ARKIB BERITA PPIM - 16/9/2014 BERITA HARIAN ...
- 2124) ARKIB BERITA PPIM - 14/9/2014 UTUSAN MALAYSI...
- 2123) ARKIB BERITA PPIM - 10/9/2014 UTUSAN MALAYSI...
- 2122) ARKIB BERITA PPIM - 03/8/2014 UTUSAN MALAYSI...
- 2121) ARKIB BERITA PPIM - 02/9/2014 BERITA HARIAN ...
- 2120) ARKIB BERITA PPIM - 31/08/2014 METRO AHAD -...
- 2119) ARKIB BERITA PPIM - 30/8/2014 UTUSAN - Kerja...
- 2118) ARKIB BERITA PPIM- 27/8/2014 HARIAN METRO -...
- 2117) ARKIB BERITA PPIM 25/9/2014 - TV PPIM | Datu...
- 2116) ARKIB BERITA PPIM 19/9/2014 - TV PPIM | Ban...
- 2115) ARKIB BERITA PPIM - 29/8/2014 HARIAN METRO -...
- 2114) ARKIB BERITA PPIM - 27/8/2014 HARIAN METRO -...
- 2113) ARKIB BERITA PPIM 17/9/2014 - TV PPIM | UNIK...
- 2112) ARKIB BERITA PPIM 29/8/2014 - TV PPIM | Pene...
- 2111) ARKIB BERITA PPIM 28/8/2014 - TV PPIM | PPIM...
- 2110) ARKIB BERITA PPIM 28/8/2014 - TV PPIM | Hida...
- 2109) ARKIB BERITA PPIM - 26/8/2014 NEWS STRAITS T...
- 2108) ARKIB BERITA PPIM 26/8/2014 - TV PPIM | Hina...
- 2107) ARKIB BERITA PPIM - 26/08/2014 BERITA HARIAN...
- 2106) ARKIB BERITA PPIM 21/8/2014-TV PPIM | PPIM W...
-
▼
October
(96)
No comments:
Post a Comment